bloggerflp.id,- Re-solusi. Kata yang tidak asing. Mudah diucapkan. Apakah sulit untuk diwujudkan?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Resolusi: pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal.
Setiap akan dan atau ketika memulai tahun baru, orang-orang sibuk mempersiapkan resolusi untuk menyongsong kehidupan yang lebih baik daripada tahun sebelumnya. Di resolusi itu, orang-orang menuliskan harapan-harapan yang belum berhasil dicapai. Tentu saja termasuk kegagalan yang membuat mereka merasa terpuruk dan tidak berguna.
Resolusi memang penting. Merencanakan sesuatu yang bisa menjadi gambaran bagi kita untuk bisa mewujudkan apa yang diinginkan. Tidak ada yang salah dengan menuliskan resolusi meskipun itu terkesan muluk atau melangit. Yang terpenting adalah bagaimana cara kita mewujudkannya. Tentu saja kita tidak ingin resolusi itu hanya akan menjadi wacana, bukan? Oleh sebab itu, kita perlu mengidentifikasi setiap resolusi: apa strategi untuk bisa sampai sana? Rencana B, C, dan seterusnya jika rencana A berjalan tetapi tidak mencapai hasil maksimal, atau bahkan sama sekali tidak bisa dijalankan.
Menjelang akhir tahun Masehi, biasanya adalah waktu yang pas untuk menulis resolusi.
Berikut tips untuk mewujudkan resolusi yang bisa dicoba:
1. Buat laporan pencapaian tahun sebelumnya.
Ini penting dilakukan untuk melihat berapa banyak kegagalan dan keberhasilan yang kita alami. Bukan hanya dari kesuksesan, tetapi dari kegagalan justru kita banyak belajar. Meski mengalami kegagalan, sebaiknya dan seharusnya tidak terus-menerus menyalahkan diri sendiri. Mengapa? Karena semua itu kehendak Tuhan. Manusia berencana, Tuhan yang berkehendak: mengabulkan atau tidak. Dari kegagalan dan kesuksesan terkecil sampai terbesar, kita bisa belajar banyak hal. Coba deh, berhenti menyalahkan diri sendiri, Tuhan, dan orang lain, kemudian fokus pada apa yang didapat dari kegagalan itu? Mungkin melalui kegagalan itulah Tuhan sedang menyelamatkan kita dari keburukan.
2. Tulis resolusi paling simpel sampai yang termustahil untuk dicapai
Tidak ada yang salah dengan resolusi. Yang salah adalah jika tidak mencoba sama sekali. Resolusi ada untuk “menyelamatkan” kita dari perasaan “tidak berguna” karena lebih sering menghadapi kegagalan daripada kesuksesan. Menulis resolusi kan gratis, jadi tulis sebanyak-banyaknya. Kita tidak akan cibir atau dijulid-in orang lain hanya karena menulis resolusi kok. Selama resolusi itu disimpan sendiri dan tidak disebarluaskan ke orang lain, orang lain tidak akan tahu, tidak akan mentertawakan kita.
3. Identifikasi setiap poin yang ditulis dalam resolusi
Seperti sediit bocoran di paragraf atas, strategi diperlukan untuk bisa mewujudkan resolusi. Resolusi tanpa strategi hanyalah omong kosong. Strategi tanpa perhitungan adalah sombong, karena tidak peduli apa dampak yang akan timbul jika strategi itu dijalankan. Coba petakan, apa saja strategi yang harus dilakukan untuk bisa mewujudkan resolusi nomor satu? Kemudian, apa dampak positif dan negatif yang mungkin timbul? Kalau banyak negatifnya, apa bisa diubah? Apa ada jalan lain? Selalu persiapkan minimal dua atau tiga rencana untuk bisa sampai ke tujuan. Jika akan menggunakan bus, tentu kita tidak boleh terlambat. Karena jika terlambat, kita perlu mencari bus lain yang destinasinya sama. Bagaimana jika kita menumpang pesawat atau kereta?
4. Setelah menulis resolusi, imbangi juga dengan banyak beribadah
Seberapa penting ibadah? Penting banget! Tahu nggak sih, kalau sebenarnya dan seharusnya kita banyak beribadah dan meminta apa pun hanya kepada Tuhan, bukan kepada manusia? Seberapa sering kita ngarep banget ke manusia tapi yang kita dapat justru rasa kecewa? Seberapa sering kita ngarep banget ke pada Tuhan? Kenapa kita harus kecewa? Karena yang kita inginkan tidak atau belum berhasil kita dapatkan. Sudahkah meluruskan niat untuk melakukan segala sesuatu hanya karena Tuhan? Bukan untuk mendapat pujian dari orang lain. Yuk, perbaiki dan perbanyak ibadah kita. Ibadah sunah ada banyak kan?
5. Jika sudah berusaha tetapi belum ada hilal, lakukan instrospeksi segera
Jika proses pencapaiannya instan, bisa jadi kesuksesannya akan cepat pudar. Jadi, tetap fokus mencari lagi strategi untuk bisa mencapai terwujudnya resolusi. Introspeksi, introspeksi, introspeksi. Lihatlah diri kita menggunakan kacamata sendiri dan bermain peran menjadi orang lain. Lihat apa saja kekurangan kita. Berikan kritik dan saran bagi diri sendiri. Jika perlu bantuan karena tidak berhasil mengkritik dan memberikan solusi bagi diri sendiri, bisa menghubungi orang terdekat dan terbaik yang dipercaya untuk membantu melakukan itu kepada kita. Jangan mau jadi orang yang antikritik, karena banyak ruginya. Tampunglah segala kritik untuk disalurkan menjadi cambukan semangat bagi kita.
6. Belajar dari pengalaman orang lain
Baik dan mantab memang jika kita bisa mencoba segala hal. Apalagi jika itu berhasil. Namun, jika terjadi kegagalan sampai kehilangan banyak hal, tentu kita tidak mau dan juga tidak siap, kan? Ada kalanya, kita perlu belajar dari orang lain, terutama dari pengalaman-pengalaman yang sangat menguras banyak hal, tetapi hasilnya jauh dari yang diharapkan. Meskipun jika kita mencoba, belum tentu mendapatkan hal yang sama dengan yang dialami oleh orang lain—yang lebih dulu merasakannya. Namun, dari pengalaman orang lain kita bisa mengidentifikasi di mana letak kekurangan, kesalahan, dan hal-hal lain yang baru disadari ketika itu terjadi.
7. Selagi masih bernapas, jangan pernah menyerah
Teruslah menghadap depan dan melaju sesuai jalur. Fokus pada jalan yang sedang ditempuh. Kurangi menoleh ke belakang. Boleh saja sesekali menoleh ke belakang untuk melihat posisi lawan atau penyebab kegagalan. Namun, jangan hanya fokus pada kegagalan, lalu menyerah karena berulang kali mencoba tetapi tidak kunjung berhasil. Selagi masih bernapas, jangan pernah menyerah. Tanpa disadari, banyak hal yang bsia terjadi. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini jika kita terus berusaha: berdoa, melakukan yang terbaik, menyerahkan semuanya kepada Tuhan, dan introspeksi. Jangan merasa angkuh karena berhasil mencapai tujuan karena orang lain bisa saja segera menyusul kita.
Semangat berjuang menuju tercapainya resolusi. Selagi bernapas, teruslah berjuang. Tidak ada yang sempurna. Setiap orang pernah gagal, tetapi tidak menyerah sehingga mereka berhasil sampai di kesuksesan yang mereka inginkan.
Kontributor: Inka Ayu (anggota Blogger FLP)